Kontraktor pelaksana rehabilitasi kantor kecamatan Jenggawah, mengaku kesulitan berkomunikasi dengan konsultan perencana. Padahal kondisi dilapangan jauh berbeda dengan desain gambar dan RAB dari perencanaan awal. Demikian disampaikan direktur PT. Andaya Breka Konstruksi Andun Sulistyo Darmawan Kamis Siang.
Andun menjelaskan, dari gambar perencanaan awal saja sudah berbeda dengan kondisi nyata dilapangan. Belum lagi banyak perubahan yang diminta oleh pihak kecamatan selaku user, serta pengawas pelaksana dari dinas selaku pemilik proyek. Mestinya perubahan semacam ini harus melalui persetujuan konsultan Perencana. Namun dalam prakteknya dirinya tidak pernah bisa berkomunikasi dengan konsultan perencana.
Andun juga membantah jika dinilai bahan material yang dipakainya tidak sesuai spesifikasi. Untuk membuktikannya Andun mempersilahkan dilihat sendiri material yang ada di lokasi, dan dikroscek dengan RAB yang ada. Setiap menurunkan bahan material, sebelum dipasang juga sudah di cek oleh pengawas dari dinas. Artinya dari setiap tahapan pekerjaan selalu dilakukan pemeriksaan bersama-sama.
Ketika ditanya kekuatan struktur atap, menurut Andun aplikator pembangunan atap sempat mempertanyakan tidak adanya balok penyangga, padahal Mestinya dengan bentang atap 10 x 12 meter ada balok peyangga di tengah. Apalagi genting yang dipakai kualitas tinggi dengan jumlah 1500 biji, dimana berat perbiji bisa mencapai 1,5 kilogram. Tetapi lagi-lagi dirinya tidak bisa berkoordinasi dengan konsultan perencana, sehingga tidak berani melakukan perubahan.
(1.242 views)