Sudarsono, aktivis Indonesia Bureaucracy Watch, Rabu pagi menggelar aksi tunggal di Mapolres Jember. Sudarsono mendesak aparat kepolisian agar menindak lanjuti kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Dirut PDAM Jember.
Kepada sejumlah wartawan Sudarsono menjelaskan, dirinya mengaku heran setelah proses penyelidikan berjalan sejak tahun 2018 lalu. Tiba-tiba muncul Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan atau SP2HP dari penyidik Polres Jember, yang menyatakan akun HP milik terlapor tidak bisa dibukan saat diuji Laboratorium Forensik Polda Jatim. Padahal Sudarsono mengaku ada warga sipil yang memiliki keahlian di bidangnya, bisa dengan mudah membukanya.
Ditambah lagi adanya upaya untuk mendamaikan korban dengan pelaku, dugaan Sudarsono sangat kuat bahwa kasus tersebut terancam dipetieskan atau ditutup oleh penyidik. Karena itulah, dengan alat bukti yang sudah ada, Sudarsono mendesak Polres Jember agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Jika nantinya dari pihak kepolisian belum memberikan kepastian tentang keberlanjutan kasus tersebut, Sudarsono mengancam akan melakukan aksi serupa setiap hari Rabu, di depan Mapolres Jember.
Sementara Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi dan menerima masukan yang disampaikan Sudarsono. Hanya saja terkait bagaimana tindak lanjutnya, Alfian masih akan mempelajari data dan kasusnya terlebih dahulu, sejauh mana penangannya dan apa saja hambatannya. Alfian berjanji apapun nanti hasilnya, akan disampaikan kepada Sudarsono.
(1.180 views)