Dalam seminggu terakhir masyarakat Jember khususnya yang berada di pinggiran, kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kalaupun ada harganya cukup tinggi, menvapai 20 hingga 25 ribu rupiah per tabung.
Seperti diungkapkan Tohari, warga Kalisat yang mengaku terpaksa harus memasak menggunakan kayu bakar. Sebab sejak beberapa hari terakhir dirinya kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di kios-kios yang ada di wilayah Kalisat.
Di beberapa Kios lanjut Tohari, ada yang masih menyediakan stock dengan harga mencapai 20 sampai 25 ribu rupiah per tabung, itupun tidak bisa semua pembeli terlayani karena keterbatasan stock yang ada. Tohari terpaksa harus menggunakan kayu bakar untuk memasak, karena harga setinggi itu tidak mampu terjangkau olehnya.
Hal senada diungkapkan Zainullah warga Kecamatan Mayang. Menurutnya selain sulit harga elpiji 3 kilogram di kawasan Mayang sangat mahal. Untuk ukuran masyarakat desa seperti dirinya harga yang dipatok oleh pengecer saat ini tidak mungkin bisa dijangkau. Sehingga mau tidak mau masyarakat harus kembali menggunakan bahan bakar alternatif seperti ranting kayu untuk memasak.
Kondisi ini juga dibenarkan salah satu agen penjualan elpiji 3 kilogram di kalisat Vivi Andriani. Andri mengaku tidak tahu penyebab elpiji 3 kilogram ini langka di pasaran. Yang jelas memang selama beberapa hari terakhir, distribusi elpiji 3 kilogram di tempatnya sering mengalami keterlambatan. Bahkan selain terlambat stock yang dikirim juga lebih sedikit dari yang sudah dipesannya.
(834 views)