Jember Hari Ini – Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, Jember Mahfud Afandi, menilai perpanjangan bangunan Break Water atau pemecah gelombang di Pelawangan Puger, bukan penyebab terjadinya kecelakaan laut. Menurutnya, pemerintah sengaja menambah panjang bangunan Break Water karena usulan nelayan dan sudah sesuai dengan kajian tenaga ahli. Menurut Mahfud, penyebab terjadinya kecelakaan laut yang menimpa nelayan karena percepatan pendangkalan, dan bangunan Groing di sekitar pintu Pelawangan Puger. Keberadaan Groing itulah yang menyebabkan gelombang memutar dan membahayakan perahu nelayan yang melintas di Pelawangan.
Untuk menekan terjadinya kecelakaan laut, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jember sudah mengusulkan dilakukan pengerukan pendangkalan dan pembongkaran Groing di sekitar Pelawangan.
Sebelumnya, beberapa nelayan Puger unjukrasa, menuntut agar bangunan Break Water dikembalikan sesuai asalnya karena perpanjangan Break Water dinilai justru membahayakan nelayan. (Fathul)
(791 views)