Kabulog Jember Minta Maaf Sebut Wartawan RRI Seperti Wartawan Abal-Abal

Jember Hari Ini – Kepala Bulog Sub Divre Jember, Yulistyo Pramono, akhirnya meminta maaf atas pernyataan yang pernah dikeluarkannya, dengan menyebut wartawan RRI tidak profesional dan berperilaku seperti wartawan abal-abal.

Pernyataan Yulistyo disampaikan dalam rilis Senin siang, yang dihadiri perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan staf redaksi RRI Jember. Dalam pertemuan tersebut, Yulistyo mengakui telah berbuat salah dan meminta maaf secara terbuka. Dengan permintaan maaf ini Yulistyo berharap persoalan dirinya selaku pimpinan Bulog Sub Divre 11 Jember dengan wartawan tidak diperpanjang lagi. Dirinya sadar lembaga yang dipimpinnya sangat membutuhkan media untuk mensosialisasikan progam kerjanya kepada masyarakat luas.

Wakil Ketua PWI Jember, Arif Sugiartani, bersyukur ketegangan yang terjadi antara Kepala Bulog dengan RRI bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Arif menegaskan, sejak awal kedatangan PWI untuk melakukan klarifikasi, terkait laporan tertulis yang disampaikan salah seorang anggotanya. Meski demikian, bukan berarti PWI akan melakukan pembelaan kepada anggotanya jika memang terbukti bersalah. Untuk itu, lanjut Arif, jika ada narasumber yang merasa dirugikan dengan perilaku anggota PWI di lapangan, bisa melaporkannya langsung ke kantor PWI. PWI secara kelembagaan tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang berperilaku tidak professional.

Sementara Kepala Sub Bagian Pemberitaan RRI Jember, Aryono, menyatakan menerima permintaan maaf dari Kepala Bulog. Aryono berharap, dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kedua belah pihak agar tidak terulang di kemudian hari.

Sebelumnya, Kepala Bulog Sub Divre Jember, Yulistyo Pramono, mengeluarkan statemen yang menyebutkan wartawan RRI tidak profesional layaknya wartawan abal-abal, yang ujung-ujungnya meminta uang. Pernyataan Kabulog ini menimbulkan reaksi dari pihak RRI yang kemudian melaporkannya secara tertulis kepada PWI Jember untuk meminta advokasi. (Sigit)

(767 views)