Operasi pasar yang dilakukan selama 5 hari di Kabupaten Jember untuk menekan angka inflasi sebagai dampak rencana pemerintah menaikkan Harga BBM, ternyata tidak diikuti oleh Pabrik Gula Semboro, yang nota bene berdiri Di Wilayah Kabupaten Jember.
Asisten II Pemkab Jember Slamet Urip Santoso menerangkan, selama 5 hari digelar di beberapa kecamatan operasi pasar yang merupakan Pemerintah Propinsi Jawa Timur ini, tidak diikuti PG Semboro. Sehingga barang yang dijual dengan harga murah kepada masyarakat hanya minyak goreng dan beras. Padahal gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan harga.
Menurut urip, Dinas Perindutrian Dan Perdagangan sebelum melaksanakan progam operasi pasar ini, sudah menghubungi pihak PG Semboro. Namun karena belum ada keputusan apapun dari direksi, maka PG Semboro menolak ikut serta dalam operasi pasar tersebut.
Meski demikian lanjut Urip, operasi pasar yang di gelar di beberapa pasar tradisional ini ternyata banyak diserbu masyarakat. Minyak goreng merupakan komoditas yang paling diminati, karena subsidi yang diberikan pemerintah lumayang besar, sekitar 2500 rupiah liter. Sedangkan beras murah yang disediakan oleh bulog hanya mendapatkan subsidi 200 rupiah perkilogram.
Sementara Humas PG Semboro Joko Sulistyo hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi, terkait alasan tidak ikutnya PG Semboro dalam operasi pasar untuk menekan angka inflasi di jember. Bahkan ketika dihubungi telefon selulernya, sedang tidak aktif.
(1.175 views)