Keberadaan Negara Islam Indonesia di Negara Kesatuan Republik Indonesia hanyalah sebatas mimpi. Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Polisi Untung S Rajab, dalam acara tatap muka di Gedung Rektorat Universitas Jember, Kamis pagi.
Menurut Untung, pendirian nii sangat bertentangan dengan cita-cita pendiri bangsa, yakni keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di tengah perbedaan suku, agama, ras dan golongan. Kapolda menilai, lahirnya gerakan NII di Indonesia berangkat dari fanatisme yang berlebihan terhadap suatu keyakinan. Akibatnya mereka berpandangan keyakinan di luar mereka salah.
Untung berharap kepada seluruh Perguruan Tinggi Di Jawa Timur, untuk mewaspadai gerakan NII. Sebab, saat ini mereka sudah mulai masuk ke perguruan tinggi. Biasanya target mereka adalah mahasiswa yang berasal dari kalangan menengah ke atas.
Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Tarcisius Sutikto mengaku akan memberikan materi tambahan kepada seluruh mahasiswanya terkait gerakan NII. Paling tidak dengan upaya tersebut, bisa membentengi mahasiswa Universitas Jember agar tidak terekrut sebagai anggota NII.
Selain itu kata Sutikto, pihaknya akan menggandeng masyarakat sekitar, khususnya pemilik rumah kos, agar segera melaporkan kepada universitas jika menemukan gerakan NII. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti dengan laporan terhadap kepolisian.
Ketika disinggung soal hilangnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi beberapa waktu lalu, menurut Sutikto, memang pada awalnya rektorat sempat kawatir mahasiswanya tersebut direktrut NII. Namun setelah dilakukan kroscek, ternyata yang bersangkutan tidak pulang kerumah, melainkan ke rumah saudaranya.
(1.251 views)