Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat, kelompok makanan dan minuman di bulan Oktober 2025 justru mengalami deflasi sebesar minus 0,23 persen. Pada kelompok tersebut, beras menjadi komoditas utama penyumbang utama deflasi sebesar 0,24 persen.
Di sisi lain, pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya justru memicu inflasi. Komoditas tertinggi yang memicu inflasi yakni melejitnya harga emas perhiasan yang melonjak tajam hingga Rp2.487.000 per gram.
Plt Kepala BPS Jember, Muhamad Suhars,a pada Senin (03/11/2025) melaporkan, komoditas beras memberikan andil tertinggi pada deflasi bulan Oktober 2025 sebesar 0,05 persen dengan penurunan harga sebesar 0,87 persen. Komoditas yang mengalami deflasi lainnya yaitu daging ayam ras dengan andil sebesar 0,05 persen, jagung manis, cabai rawit, dan terong.
Suharsa menyebut, penurunan beberapa komoditas pangan pada bulan Oktober secara dominan disebabkan lancarnya distribusi dan pasokan beras oleh Bulog maupun perusahaan penggilingan dan peningkatan produksi komoditas pertanian akibat musim panen.
Di sisi lain, komoditas emas perhiasan memberikan andil tertinggi pada inflasi bulan Oktober sebesar 0,24 persen. Komoditas penyumbang inflasi lainnya yaitu telur ayam ras, cabai merah, dan rokok.
Dia menyebut, kenaikan harga emas disebabkan oleh ketidakpastian global, pelemahan dolar AS serta lonjakan permintaan dari investor dan bank sentral.
Dia menyebut, emas perhiasan mengalami tren peningkatan sejak tahun 2023 dan mengalami kenaikan tertinggi di tahun 2025 pada bulan April sebesar 14,35 persen dan Oktober sebesar 13,05 persen. (Ulil)
(116 views)