
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan komitmennya untuk mendorong kemajuan sektor pertanian dan peternakan sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan daerah. Ia menargetkan agar Kabupaten Jember kembali menjadi lumbung pangan terbesar di Jawa Timur bahkan di tingkat Nasional.
Hal tersebut disampaikan Fawait di hadapan Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada acara yang digelar di Jember, Sabtu (01/11/2025). Dalam kesempatan itu, ia menyoroti persoalan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan besar di wilayahnya.
Fawait menjelaskan, sebagian besar masyarakat miskin di Jember tinggal di kawasan pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Oleh karena itu, Pemkab Jember menjadikan penanganan kemiskinan ekstrem sejalan dengan Program Nasional Presiden RI di Bidang Ketahanan Pangan.
Ia menambahkan, Jember pernah mencatat produktivitas padi yang sangat tinggi, namun dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan dan kini berada di peringkat keempat di Jawa Timur. Penurunan tersebut, menurutnya, bukan disebabkan oleh alih fungsi lahan, sebab luas lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) disebut justru meningkat, dari 86.358 hektare menjadi 86.732 hektare.
Namun, masalah utama ada pada infrastruktur pertanian, terutama sistem pengairan. Di wilayah utara Jember, petani hanya bisa panen padi satu kali setahun. Dia berharap dukungan pemerintah pusat agar sistem irigasi bisa diperbaiki, sehingga daerah itu bisa panen hingga tiga kali setahun.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyatakan kesiapan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan infrastruktur pertanian di Jember. Ia memerintahkan jajaran kementan untuk mengawal pelaksanaan bantuan tersebut hingga tuntas.
Dalam kesempatan itu, menteri pertanian juga menyerahkan bantuan empat ekor sapi melalui ketua Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) sebagai bagian dari program pemberdayaan peternak lokal. (Hafit)
(74 views)