Upaya Menekan Sebaran DBD Dengan Nyamuk Wolbachia Di Jember Tidak Efektif

Kawan KISS FM,

Kementerian Kesehatan pada pertengahan tahun 2024 pernah menargetkan 230 kabupaten dan kota di Indonesia dapat melakukan uji coba penerapan nyamuk Wolbachia. Bahkan rencana tersebut berlanjut dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Seperti diketahui, nyamuk Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri Wolbachia. Bakteri ini dapat menurunkan replikasi virus dengue, sehingga nyamuk Wolbachia dapat mengurangi kemampuannya untuk menularkan demam berdarah (DBD). Strategi ini dilakukan sebagai upaya mengurangi penyebaran demam berdarah.

Kendati demikian, di Jember sendiri penerapan menyebar nyamuk dengan Wolbachia dinilai tidak efektif dan kini sudah tidak lagi berlanjut.

Kepala Dinkes Jember, dr. Hendro Sulistijono, mengatakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang (3M) tetap paling efektif untuk menekan populasi nyamuk.

Hendro mengatakan kebersihan lingkungan tetap menjadi faktor penting. Maka, merubah gaya hidup pemberantasan sarang nyamuk, meski tampak sepele, kata Hendro, ternyata juga susah diterapkan. Ibarat dilarang membuang sampah sembarangan yang juga susah diterapkan.

Maka, dia berharap ke depan ada edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat yang sudah diajarkan sejak dini di lembaga pendidikan sejak level TK.

(283 views)