Badan Pusat Statistik (BPS) Jember merilis pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember sepanjang tahun 2023 mencapai 4,39 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini dilihat dari seluruh potensi yang dimiliki Jember mulai dari sumber daya alam hingga kualitas SDM yang dimiliki untuk ekonomi kreatif.
Kepala BPS Jember Tri Erwandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jember terbesar masih disumbangkan dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jember sepanjang tahun 2023 atas harga konstan mencapai Rp59,984 miliar. Harga konstan tersebut sudah sesuai dengan produk yang nilainya sudah dipatok tetap, dan melihat kenaikan produksinya.
Sementara besaran PDRB Jember atas dasar harga berlaku mencapai Rp 95,289 miliar.
Angka tersebut dihitung berdasarkan nilai produksi yang ada di Jember.
Dari PDRB tersebut, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember di tahun 2023 mencapai 4,93 persen, naik dibandingkan tahun 2022 mencapai 4,53 persen.
Namun capaian tersebut masih jauh bila dibandingkan di tahun 2019 sebelum masa pandemik covid 19. Saat itu, pertumbuhan ekonomi di Jember bisa mencapai 5,51 persen.
Lebih lanjut Tri mengatakan, sektor transportasi dan perdagangan menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Jember mencapai 12,13 persen. Kedua kelompok jasa perusahaan mencapai 10,81 persen.
Kemudian kelompok akomodasi dan makan minum mencapai 9,86 persen. Kondisi ini kata Tri tidak lepas dari tingginya pembelian makanan di kalangan mahasiswa.
Kendati demikian bila dilihat dari struktur PDRB keseluruhan menurut lapangan usaha, sektor pertanian kehutanan dan perikanan di Jember masih mendominasi mencapai 25,76 persen.
Kedua yakni industri pengolahan yang mencapai 20,89 persen dan ketiga sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mencapai 14,89 persen.
<<<<ulil