
Transportasi yang terganggu akibat longsor di jalur Gumitir
Meski sudah sekitar 4 bulan, penanganan tanah longsor Jalur Gumitir kilometer 36 + 800 Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, hingga saat ini masih tuntas. Lambannya penanganan tanah longsor tersebut, mengganggu aktivitas ekonomi dan transportasi masyarakat.
Salah seorang sopir Bus Pariwisata, Slamet mengaku sering melewati Jalur Gumitir, karena sebagai sopir angkutan wisata. Kemacetan sering terjadi pada kilometer 36+ 800, karena banyak kendaraan terguling atau terperosok, karena jalan sempit dan bergelombang.
Tentunya peristiwa ini sangat mengganggu roda perekonomian masyarakat, karena sering terjadi macet hingga berjam -jam. Slamet berharap pemerintah segera menuntaskan pembangunan kawasan longsor, supaya aktivitas perekonomian lancar. Sebab, kawasan Gumitir adalah satunya akses jalur bisnis, yang menghubungkan Jember – Banyuwangi dan kota lainnya.
Hal senada disampaikan Kapolsek Sempolan, AKP Suhartanto. Dia juga mendesak pemerintah terkait untuk mempercepat pembangunan plengsengan, yang longsor pada Sabtu, 2 Juli 2022 lalu. Suhartanto menyarankan agar tenaga kerja di lokasi longsor ditambah. Sebab pekerja yang ada saat ini sangat minim, tak sebanding dengan volume pekerjaannya.
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Kalibaru dan Gunung Gumitir beberapa waktu lalu menjelaskan pengerjaan longsor gunung Gumitir sudah jalan. Pengerjaan tekstur tanah, yang berada di bawah jalan membutuhkan waktu 2 bulan. Baru setelah itu, bisa dilakukan pengerjaan badan jalan.
(574 views)