4 orang peneliti universitas jember masing-masing Januar Ferry Irawan, Satrio Budi Utomo, Fx. Kristianta dan Ike febriani, berhasil menciptakan alat deteksi puting beliung dan tanah lonsor. Alat ini diciptakan karena di Kabupaten Jember kerap terjadi dua jenis bencana ini.
Januar Ferry selaku ketua tim menjelaskan, detektor puting beliung yang diciptakannya, bekerja dengan cara menghitung kecepatan angin yang datang. Jika kecepatan angin mencapai 35 kilometer perjam, maka secara otomatis sensor akan mendeteksi gejala terjadinya puting beliung.
Saat itulah sirine akan berbunyi selama 10 hingga 15 menit, untuk memperingatkan warga sekitar agar siap-siap menyelamatkan diri. Sedangkan untuk alat detektor longsor cara kerjanya hampir sama, hanya saja sensor di tanam di dalam tanah, untuk mendeteksi pergerakan tanah.
Untuk sementara 2 unit detektor angin puting beliung ini sudah dipasang di kelurahan karangrejo sumbersari, dan 1 unit di desa pakusari,, sedangkan untuk detektor longsor di pasang di Desa Suci Kecamatan Panti dan Desa Pace Silo, yang memiliki riwayat terjadinya bencana tanah longsor paling sering.
(734 views)