Pembangunan gedung instalasi gawat darurat rumah sakit balung, hanya mampu diselesaikan 64 persen. Akibatnya gedung tersebut sampai hari ini tidak bisa digunakan pelayanan masyarakat.
Menurut direktur rumah sakit balung Lilik Laksmiati Susilo Parti, di tahun 2015 lalu ada empat pekerjaan fisik di rumah sakit balung. Namun yang mampu direalisasikan 100 persen, hanya pembangunan lanjutan perkantoran.
Sementara untuk gedung IGD hanya mampu diselesaikan 64 persen oleh pihak kontraktor. Akhirnya pihak rumah sakit mengambil sikap tegas, dengan melakukan pemutusan kontrak pekerjaan. Lilik menambahkan, untuk pembangunan gedung medical center, sama sekali belum bisa direalisasikan. Sehingga anggaran sebesar 8 miiliar lebih, sama sekali belum bisa terserap.
LilikĀ berharap, di tahun 2016 ini seluruh pekerjaan fisik di rumah sakit balung, bisa berjalan dengan rencana. Untuk itulah saat ini pihaknya sedang mempersiapkan, lelang seluruh pekerjaan fisik tahun 2016.
(2.122 views)