Sudah menjadi hal lazim saat orang duduk berlama-lama di kafe meski hanya membeli secangkir kopi. Namun sebuah kafe di Wiesbaden, Jerman, tidak menjual kopinya berdasarkan harga per cangkir. Kafe Slow Times menarik tarif sesuai lama pelanggannya nongkrong di sana.
Konsep kafe berdasarkan waktu ini mengambil ide serupa yang populer di Moskow, Rusia. Itu membuat pelanggan bisa nyaman berada di kafe tanpa perlu khawatir mahalnya harga minuman di sana. Daria Volkova yang bermigrasi dari Rusia pada 2008 lalu akhirnya membukan Slow Time dengan konsep unik ini.
Daria mengatakan pelanggan yang datang akan diberi gelang bertuliskan jam kedatangan. Saat pergi nanti biayanya ditotal sesuai lamanya mereka berada di dalam kafe. Biaya yang dibebankan sebesar USD 0,04 per menit (Rp 390) dan USD 5 per jam (Rp 50 ribu).
Karena beban biaya pada waktu kunjungan maka makanan dan minuman yang disediakan dihitung gratis. Bahkan pelanggan bisa membawa makanan sendiri sambil menikmati suasana di sana. Wanita berusia 24 tahun itu mengatakan fokus kafenya adalah waktu sehingga ia menaruh beberapa jam yang menunjukkan waktu berbeda.
“Cara seperti ini lebih mudah dan lebih murah,” ucap Daria. “Jika mau bertemu orang, silakan bertemu di sini daripada di bar karena Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli minuman yang mahal.
(1.148 views)