Sebulan lebih tak ada perhatian dari perusahaan otobus, Puluhan Keluarga Tohir Warga Jenggawah, korban kecelakaan bus Pahala Kencana Selasa siang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PO Pahala Kencana Jember.
Heru koordinator aksi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi 9 september lalu, ketika Thohir menumpang bus pahala kencana di Kendal Jawa Tengah. Pihak keluarga sudah meminta santunan senilai 30 juta rupiah kepada pihak pahala kencana, tetapi hingga saat ini belum jelas kapan akan direalisasikan.
Bahkan dana asuransi jasa raharja yang harusnya diterima oleh keluarga korban, juga tidak segera cair. Padahal untuk biaya perawatan keluarga korban sudah habis 55 juta rupiah. Jika dalam waktu 3×24 jam belum ada tanggapan, mereka mengancam akan menurunkan massa jauh lebih banyak lagi.
Wasim salah seorang keluarga korban mengatakan, selain biaya operasi pasca kecelakaan, thohir juga membutuhkan biaya perawatan hingga puluhan juta rupiah. Karena itu pihak keluarga menuntut PO pahala kencana memberikan santunan, karena thohir mengalami cacat seumur hidup.
Sementara Kepala Perwakilan Pahala Kencana Jember Agus Suyoto mengatakan, masalah pemberian santunan diluar kewenangannya, tetapi kebijakan pimpinan Pahala Kencana Pusat Di Jakarta. Pihaknya juga sudah memberikan biaya perawatan pasca kecelakaan, kecuali setelah pihak keluarga memindahkan korban ke rumah sakit lain.
Meski demikian Agus mengaku sudah mengusulkan pemberian santunan kepada korban, namun hingga saat ini dirinya juga masih menunggu kepastian dari pusat disetujui atau tidak, dan kapan bisa dicairkan.
Thohir merupakan salah satu korban kecelakaan bus Pahala Kencana Di Kendal Jawa Tengah. Akibat peristiwa tersebut kaki kanan thohir terpaksa harus diamputasi/ Pihak keluarga juga sempat memindahkan korban ke rumah sakit lain dengan biaya sendiri, karena menilai pelayanan rumah sakit sebelumnya kurang baik.
(1.957 views)