Ratusan siswa MIMA Ma’arif Desa Cakru Kecamatan Kencong, hari ini harus menjalani hari pertama sekolah di teras rumah warga dan sebuah gudang pupuk yang pengap, karena sekolah yang biasa mereka tempati disegel oleh keluarga ahli waris pemilik tanah.
Puluhan siswa kelas satu dan dua harus belajar lesehan berdesakan di sebuah mushola sempit, hanya dibatasi dengan tirai kain. Sedangkan siswa kelas 3 belajar di teras-teras warga, dan siswa kelas 4 sampai kelas 6 belajar di sebuah gudang pupuk yang pengap.
Kepala Sekolah Mima Ma’arif Nuryasin mengaku tidak memiliki pilihan lain, ketika keluarga ahli waris pemilik tanah tiba-tiba mengajukan gugatan ke pengadilan, dan meminta seluruh siswa pindah meninggalkan tanah mereka.
Yang lebih memprihatinkan, nampaknya kondisi darurat seperti ini akan berlangsung agak lama. Pasalnya menurut pengakuan Nuryasin, sampai saat ini pihak sekolah belum memiliki kemampuan untuk membangun gedung sekolah di tempat lain.
(1.036 views)