Hampir 1500 pengguna Layanan Pendidikan Di Kabupaten Jember, mengeluhkan adanya pelecehan seksual di sekolah, baik antara guru terhadap murid, dan murid terhadap murid. Demikian hasil survey tim fasilitator USAID di Jember, Alvianda Mariawati.
Kepada sejumlah wartawan, Alvianda menjelaskan, survey tersebut dilakukan sejak bulan maret 2012 lalu, di 20 sekolah yang menjadi mitra USAID. 2 SMP Negeri, 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri, dan sisanya 17 SD Negeri.
Alvianda menambahkan, berdasarkan hasil survey, bentuk pelecehan seksual yang dimaksud, berupa menyentuh dan menyenggol bagian tubuh yang intim, kemudian menyingkap rok siswi.
Selain itu lanjut Alvianda, hampir 4 ribu pengguna layanan pendidikan di jember, mengeluhkan tidak adanya fasilitas laboratorium ipa, bahasa dan computer. Kemudian 3 ribuh lebih, mengeluhkan tidak layaknya fasilitas berupa kamar mandi dan bangku siswa.
Lebih lanjut Alvianda menjelaskan, atas pengaduan dari pengguna layanan tersebut, pihaknya akan menggelar lokakarya, yang akan melibatkan seluruh pihak terkait. Lokakarya itu bertujuan untuk merumuskan solusi, terhadap pengaduan yang muncul. Solusi tersebut akan dijadikan rekomendasi terhadap dinas pendidikan dan Bupati Jember.
(896 views)