Tim penasehat hukum terdakwa kasus Dana Alokasi Khusus, DAK Dinas Pendidikan Jember, berencana akan melaporkan saksi ahli, Irwan Suryanto, yang dihadirkan jaksa penuntut umum, pada saat sidang beberapa waktu yang lalu, ke Mapolda Jawa Timur.

Penasehat 9 terdakwa DAK, Mohammad Nuril ketika dikonfirmasi melalui telfon selulernya mengatakan, saat ini tim penasehat hukum, mempelajari kembali kesaksian yang bersangkutan, pada saat persidangan.

Ada beberapa kesaksian lanjut Nuril, yang disampaikan irwan suryanto, tidak sesuai dengan kapasistasnya sebagai saksi ahli bidang olahraga. Sebut misalkan, yang bersangkutan berbicara masalah pengadaan barang. Padahal sesuai kapasitasnya, seharusnya berbicara tentang olahraga.

Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Wilhelmus Lingitubun, membantah jika saksi ahli yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum, tidak berkompenten di bidangnya. Lingitubun justru menuding itu hanya manuver, dan alibi dari penasehat hukum terdakwa.

Seluruh saksi termasuk saksi ahli lanjut lingitubun, yang dihadirkan jaksa penuntut umum, sudah melalui serangkaian pertimbangan dan analisis jaksa. Jika kemudian dinilai tidak berkompeten oleh penasehat hukum, lingitubun mempersilahkannya.

Persoalan saksi ahli merupakan salah satu peserta tender yang kalah, menurut lingitubun, tidak jadi masalah. Sebab saksi ahli bidang olahraga yang disoal jaksa, sudah memiliki surat keterangan dari departemen pendidikan dan kebudayaan, tentang tim penilai kualitas barang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Penasehat Hukum Terdakwa DAK, mempertanyakan kapasitas saksi ahli olahraga, yang dihadirkan jaksa penuntut umum. Sebab pada saat persidangan, banyak kejanggalan,, diantaranya, saksi ahli sama sekali tidak bisa menjelaskan secara gamblang, terkait sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan olahraga. Selain itu tidak memiliki sertifikat ahli sebagai bidang olahraga, dan anehnya lagi, saksi ahli tersebut merupakan peserta tender yang kalah pada saat proses lelang.

 

(1.049 views)