Sejumlah pengurus cabang olah raga dan elemen masyarakat yang tergabung dalam forum peduli olah raga, senin siang mendatangi Komisi D DPRD Jember. Mereka minta dprd melakukan kros cek terhadap penggunaan dana KONI.

Salah satu anggota forum peduli olah raga Bambang Irawan mengatakan, sudah sangat jelas sistem penggunaan anggaran di koni akal-akalan. Dana sebesar 8,5 milyar yang dihibahkan oleh pemerintah daerah, nyatanya sebagian besar malah digunakan untuk kegiatan BBJ, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan KONI.

Jika DPRD yang merupakan representasi rakyat ternyata tidak tahu anggaran tersebut akan digunakan untuk BBJ, berarti dprd juga dibohongi. Untuk itu Bambang meminta dprd meminta pertanggung jawaban kepada KONI, bahkan jika perlu di bawa ke ranah hokum.

Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaedi berterima kasih atas dukungan dan masukan ini. Memang Menurut Ayub, rencananya Komisi D akan memanggil sekkab sebagai ketua tim anggaran, sekaligus kepala bappekab yang harusnya tahu benar soal anggaran yang ada di KONI tersebut.

Komisi D lanjut Ayub, Memang awalnya heran dengan besarnya anggaran yang dihibahkan kepada KONI. Karena itulah kemudian Komisi D memanggil KONI, untuk mempertanyakan penggunaan dana hibah tersebut. Saat itulah terungkap bahwa 6,5 milyar anggaran yang ada di koni digunakan untuk kegiatan BBJ.

 

(1.402 views)