Realisasi kredit dari perbankan terhadap petani, masih sangat minim. Demikian terungkap dalam acara pertemuan antara Pemkab Jember, Bank Indonesia, Perbankan, dan sejumlah pengusaha, Di Aula Bank Indonesia Rabu Pagi.
Pemimpin Bank Indonesia Jember, M Nur Zainuddin mengatakan, hingga Triwulan Ke Empat Tahun 2011, realisasi kredit untuk sektor pertanian, masih sangat minim hanya 3,49 persen.
Padahal lanjut Zainuddin, sektor pertanian menjadi pendorong kinerja perekonomian di Jember. Apalagi katanya, angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah, dari sektor pertanian sangat rendah, hanya 3,01 persen. Untuk itu Zainuddin berharap kepada perbankan, agar pada tahun 2012 memberi perhatian yang lebih kepada sektor pertanian.
Sementara itu, Bupati Jember MZA Djalal Mengatakan, tidak bisa dipungkiri jika petani di jember, masih banyak yang kesulitan untuk modal. Hasil evaluasi pemkab, persoalan ini disebabkan masih banyak aset milik petani yang belum disertifikat.
Sehingga lanjut Djalal, ketika akan dijadikan jaminan ke perbankan, maka akan ditolak. Untuk itu katanya, kedepan pemkab akan membuat kebijakan, dengan menggerakkan Petani Jember, untuk segera mensertifikatkan asetnya.
Jika kebijakan tersebut bisa direalisasi, djalal berharap, agar perbankan memberi perhatian lebih kepada Petani Jember. Sebab di lapangan, banyak petani yang kesulitan modal.
Pantauan Kiss Fm di lapangan, acara dialog yang digelar Bank Indonesia ini, juga dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah Jember. Selain persoalan kredit, dalam forum tersebut muncul banyak ide dan gagasan, untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat jember.
(1.050 views)