Kian maraknya tempat hiburan malam di kabupaten Jember, mendapat sorotan dari beberapa ulama. Senin pagi sedikitnya 9 orang ulama  dan pemuka masyarakat Condro menemui ketua DPRD Jember HM. Madini Farouq, dengan membawa bukti foto kegiatan maksiat di dua tempat hiburan malam. Para kyai ini meminta DPRD mendesak bupati segera menutup tempat hiburan malam yang menyajikan tontonan maksiat.

Ketua DPRD Jember HM. Madini Farouq ketika dikonfirmasi usai menemui para kyai ini menuturkan, pemuka masyarakat dan Kyai termasuk ketua lembaga bantuan hukum islam KH. Hamid Hasbullah, membawa bukti berupa foto kegiatan maksiat di dua tempat hiburan malam. Satu berlokasi di kecamatan Kaliwates dan satu lagi di kawasan Sumbersari.

Menurut Madini, pemkab memang sudah selayaknya segera merespon tuntutan masyarakat ini. Jember yang dikenal kota religius jangan sampai di kotori club atau tempat hiburan malam yang menyajikan tontonan maksiat. Jika pemkab tidak segera merespon, dikhawatirkan akan terjadi gejolak massa yang justru memancing tindakan anarkis.

Madini mengaku mendapat informasi bahwa masyarakat sekitar tempat hiburan malam ini sudah sangat marah. Selain dinilai merusak ahlak, kegiatan tempat hiburan malam di Condro ini dinilai melecehkan umat islam. Karena letaknya diapit dua masjid besar yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Usai sidang paripurna Madini mengaku sudah menyampaikan keluhan masyarakat ini secara lisan kepada bupati jember MZA. Djalal. Dan bupati berjanji akan segera menindak lanjutinya.

(1.933 views)