DPRD Mendesak Kerusuhan dan Perusakan Fasiltas Umum Oleh Dua Kelompok Massa Diusut Tuntas

Sejumlah Fraksi DPRD Jember menyoroti peristiwa kerusuhan yang terjadi antara dua kelompok massa, sebelum dilaksanakannya pertandingan antara Persebaya dan Semeru FC di Stadion JSG Rabu sore. DPRD Jember mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas persoalan ini.

Fraksi Gerindra DPRD Jember melalui juru bicaranya Alfian Andri Wijaya menyebutkan, di saat masyarakat Jember bangga dengan prestasi yang diraih Persid dan Jember United, dunia sepak bola justru tercoreng dengan kerusuhan antara Bonek dan kelompok massa yang diduga dari PSHT. Yang lebih memprihatinkan, kerusuhan yang terjadi di Jember, justru disaat bukan club sepak bola dari Jember yang akan bertanding.

Mestinya lanjut Alfian, peristiwa tersebut tidak harus terjadi, jika pemangku kebijakan lebih peka akan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, dan tidak mengijinkan Stadion JSG digunakan untuk pertandingan antara Persebaya melawan Semeru FC. Fraksi Gerindra juga memberikan apresiasi kepada aparat keamanan, yang sudah bekerja maksimal sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Hal senada diungkapkan Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jember melalui juru bicara Mufti Ali. FKB menilai kerusuhan yang terjadi Rabu siang hingga hingga menyebabkan belasan korban luka tersebut, mestinya tidak perlu terjadi jika Pemerintah Daerah tidak mengeluarkan ijin penggunaan Stadion JSG.

FKB mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas aksi kekerasan dan pengerusakan fasiltas umum tersebut. Sedangkan untuk menjalankan fungsi kontrol, FKB minta DPRD memanggil pihak-pihak terkait, yang memberikan ijin penggunaan Stadion JSG hingga menyebabkan terjadinya kerusuhan di beberapa Kecamatan.

Jika melihat karakter kedua kelompok massa yang terlibat bentrok, FKB menilai sangat mungkin bentrok serupa akan terjadi lagi. Meski demikian FKB yakin aparat kepolisian mampu mengantisipasi, agar bentrok tidak terjadi lagi di Jember.

(570 views)