Menjelang berakhirnya tahun anggaran 2025, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember baru mencapai sekitar 50 persen hingga 31 Oktober 2025. Padahal, waktu tersisa hanya kurang dari dua bulan sebelum tahun anggaran berakhir.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Jupriono, pada Rabu (12/11/2025) menyebutkan, capaian tersebut masih belum sesuai dengan target pemerintah Kabupaten Jember. Ia menjelaskan, keterlambatan ini salah satunya disebabkan karena banyak kontrak proyek pembangunan fisik baru berjalan pada bulan Oktober.

Menurut Jupriono, serapan anggaran dapat dilihat dari dua sisi, yakni serapan keuangan dan realisasi fisik pekerjaan. Dia mengatakan, jika dilihat dari sisi keuangan, serapannya baru sekitar 50 persen per 31 Oktober. Namun, dari sisi pelaksanaan fisik, dia menyebut sudah lebih dari 50 persen, karena sebagian besar pembayaran dilakukan dengan sistem langsung setelah pekerjaan selesai. 

Ia menegaskan bahwa realisasi fisik tidak mungkin lebih kecil dari realisasi keuangan, sebab sebagian besar proyek fisik dibayar setelah dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama.  

Lebih lanjut, Jupriono mengungkapkan ada empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan serapan anggaran tertinggi, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

Keempat OPD ini memiliki porsi anggaran terbesar dengan total mencapai sekitar Rp2,6 triliun. (Hafit)

(113 views)