
PT Pupuk Indonesia menyampaikan bahwa stok pupuk untuk kebutuhan petani di tahun 2025 dipastikan aman. Bahkan, stok pupuk masih diprakirakan cukup hingga awal tahun 2026.
Slamet mengatakan, dari 4 gudang penyangga, saat ini sudah tersedia pupuk Urea 4.000 ton, NPK 4.500 ton dan organik 137 ton.
Lebih lanjut, dia juga memastikan bahwa seluruh kios sudah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru sesuai kebijakan dari Presiden RI Prabowo Subianto yang menurunkan harga hingga 20 persen, sejak 22 Oktober lalu.
Slamet juga merespons terkait stok pupuk lama yang masih tersedia di kios, tetap wajib dijual sesuai HET terbaru. Sebab, pihaknya sedang mendata sisa stok di seluruh kios, untuk diberikan kompensasi. Sehingga tidak ada alasan bagi kios menjual stok lama dengan HET sebelumnya.
Sementara, terkait dengan kuota pupuk subsidi yang diberikan petani sesuai E-RDKK, pihaknya menghitung berdasarkan luas tanam. Petani yang berhak memperoleh pupuk subsidi, dibatasi memiliki lahan atau luas tanam maksimal 2 hektar.
Slamet melanjutkan, di tahun 2025, Jember memperoleh kuota pupuk urea sebanyak 67.687 ton dan sudah terserap 58.881 atau mencapai 87 persen.
Sedangkan NPK dari alokasi 54.367 ton sudah terserap 51.100 ton atau sudah 95 persen. Sedangkan organik sendiri dari alokasi 1.747 ton sudah terealisasi 1.107 ton atau 63 persen. (AJA-Ulil)
(121 views)