Hiswana Migas Wilayah Besuki memperketat pengawasan pembelian bahan bakar minyak bersubsidi, terutama jenis solar di seluruh SPBU di Kabupaten Jember. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran dan stok biosolar tetap mencukupi hingga akhir tahun.

Kabid BBM Hiswana Migas Besuki, Wahyu Prayudi Nugroho, mengatakan, seluruh pembelian solar bersubsidi kini diwajibkan menggunakan barcode yang sesuai dengan nomor kendaraan. SPBU juga dilarang melayani transaksi apabila barcode tidak cocok, serta diminta menolak pembelian berulang dari kendaraan yang sama.

Kebijakan tersebut diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan kuota biosolar terbagi merata di seluruh wilayah. Selain itu, Hiswana Migas juga mengatur penjualan harian agar stok tidak habis dalam satu waktu.

Dampak dari pengetatan tersebut, lanjut Wahyu, sejumlah SPBU Wilayah Jember seperti Gebang, Baratan, dan Patrang, sempat terlihat antrean panjang akibat perbedaan kuota harian dan keterbatasan lahan. Namun, kondisi itu bersifat sementara dan tidak separah kelangkaan yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.

Lebih jauh Wahyu mengatakan, peningkatan permintaan solar bersubsidi sejak awal tahun bukan karena penjualan besar-besaran, melainkan peningkatan aktivitas ekonomi dan transportasi masyarakat.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi diimbau menggunakan Pertamina Dex atau BBM nonsubsidi lainnya agar kuota subsidi tetap mencukupi bagi pengguna yang berhak. (Rusdi)

(119 views)