 Universitas Jember berhasil menciptakan beras tiruan yang disebut beras cerdas, untuk menggantikan beras konvensional. diciptakannya beras cerdas ini bertujuan untuk mempercepat deversifikasi pangan, serta mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas beras.
Universitas Jember berhasil menciptakan beras tiruan yang disebut beras cerdas, untuk menggantikan beras konvensional. diciptakannya beras cerdas ini bertujuan untuk mempercepat deversifikasi pangan, serta mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas beras.
Penemu beras cerdas Ahmad Subagyo mengatakan, progam pemerintah berupa pembagian raskin memang cukup baik untuk membantu rumah tangga miskin. namun ada juga dampak negatif yang timbul akibat progam tersebut. salah satunya, menyebabkan masyarakat yang sebelumnya makanan pokoknya bukan berupa beras seperti di maluku dan sulawesi, menjadi bergantung terhadap ketersediaan beras. padahal ketahanan pangan di indonesia masih sangat rentan, akibat iklim dan juga gejolak harga.
Berawal dari pemikiran tersebut, Universitas Jember bekerjasama dengan kementerian pertanian dan juga badan ketahanan pangan nasional, mencoba menciptakan beras cerdas, dengan bahan dasar tepung mocaf dan jagung dengan tambahan susu sebagai protein. dengan komposisi bahan tersebut, bisa dipastikan kandungan nutrisi beras cerdas lebih tinggi dibandi beras biasa.
Lebih jauh Subagyo menjelaskan, beras cerdas ini ada beberapa macam. diantaranya beras reguler yang berbuat dari tepung mocaf dan jagung, dengan susu sebagai tambahan protein serta ubi ungu untuk orang dengan kebutuhan khusus, seperti penderita diabetes dan kolesterol. selain itu juga ada beras dari bahan kedelai dan kandungan susu yang banyak untuk memperkaya protein, yang diberikan kepada penderita gizi buruk.
Untuk mengenalkan beras cerdas terhadap masyarakat, kamis siang universitas jember membagikan 4,9 ton beras cerdas kepada rumah tangga miskin di kecamatan jelbuk dan sumberbaru. subagyo berharap beras cerdas ini mampu menjadi alternatif pengganti, ketika produksi komoditas beras berkurang. apalagi saat ini di jawa timur sudah ada 4 pabrik yang memproduksi beras cerdas, dengan kemampuan masing-masing memproduksi 2 ton beras cerdas per hari. dua pabrik berada di jember, sementara dua lainnya berada di ponorogo dan blitar.
(1.706 views)