Bupati Jember MZA Djalal meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Jember, jika selama ini pengendara motor trail dalam even Bulan Berkunjung Ke Jember, dirasa mengganggu kenyamanan para pengguna jalan yang lain.
Usai acara kamisan, Bupati Jember MZA Djalal mengatakan, memang motor trail di desain agar suara yang keluar dari knalpot meraung-raung seperti itu. Sehingga mungkin ketika berjalan di rajan raya, dirasa oleh masyarakat sedikit mengganggu kenyamanan.
Tetapi sebenarnya dari keseluruhan jalur yang dilalui dalam Jember Adventure Trail kemarin, 90 persen berada di daerah pedesaan dan hutan. Hanya 10 persen saya yang melewati jalan raya. Kedepan mungkin bisa dipikirkan lagi, menempatkan posisi start dan finish bukan dialun-alun, tetapi di daerah pedesaan. Untuk itu Djalal meminta maaf kepada Masyarakat Jember, jika selama event Jember Adventure Trail kemarin dirasa mengganggu kenyamanan. Bupati Djalal juga menjelaskan, seperti yang sudah-sudah semua even BBJ dievaluasi pelaksanaannya , agar pelaksanaan BBJ berikutnya lebih baik.
Diberitakan sebelumnya, banyak keluhan dari masyarakat tentang pengendara trail yang ugal-ugalan di jalan raya. Bukan hanya suara yang mengganggu, tetapi mayoritas mereka tidak melengkapi kendaraannya sesuai aturan. Yang membuat masyarakat makin risih, meski mereka melintas di depan mata polisi, tidak ada tindakan apapun dari polisi lalu lintas.
Sementara Kanit Pendidikan Dan Rekayasa Lalu Lintas Polres Jember Iptu Subagio Regama, membantah adanya diskriminasi terhadap pengguna motor trail. Menurut Subagio, memang sesuai Undang-Undang 22 Tahun 2009, pasal 48 mengatur dengan rinci mengenai larangan motor trail melintas di jalan raya. Motor trail hanya diperbolehkan digunakan di arena balap.
Tidak ada diskriminasi dalam penegakan aturan tersebut. Bahkan Menurut Subagio, saat ini Satlantas sudah mengamankan dua unit motor trail yang ketahuan melintas di jalan raya, tanpa kelengkapan sesuai aturan yang berlaku.
(1.426 views)