
Kawan KISS FM,
Musim kemarau di akhir bulan Juni 2025, ternyata masih memicu adanya potensi banjir bandang. Kondisi ini dipicu masih adanya hujan, dan kondisi hutan yang semakin gundul. Banjir bandang tersebut merusak belasan hektar tanaman kebun dan sawah, di kawasan sungai Kecamatan Ledokombo dan Silo.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Penta Satria melalui laporan tertulis kepada KISS FM menyebut, bencana alam ini dipicu hujan yang terjadi pada Jumat dan Sabtu 28 Juni 2025, di wilayah Kecamatan Ledokombo dan Silo.
Pada Sabtu pukul 22.00 WIB, terjadi kenaikan debit air Sungai Gila, Desa Sumbersalak, Ledokombo, dan Sungai Mayang di wilayah Desa Sumberjati, Silo.
Kenaikan debit air yang berwarna coklat keruh dan berlumpur, membawa material batu serta pohon tumbang, terbawa arus sungai.
Kondisi ini mengakibatkan jembatan ambruk dan merusak area persawahan yang ada di bantaran sungai, dan merusak pipa saluran air.
Pada saat terjadinya banjir, pemukiman penduduk aman, namun terdapat 2 KK yang dekat dengan Kolam Renang Biskit, Silo, mengungsi ke Masjid Al-Taqwah.
Di Desa Sumbersalak, Ledokombo, banjir bandang mengakibatkan terputusnya jembatan penghubung antara Pedukuhan Karang Paras dan Panggung. Kemudian persawahan di bantaran Sungai Biskit juga terdampak.
Selanjutnya, di Dusun Sepuran, Desa Sumberjati, Silo. Pipa air sepanjang kurang lebih 1.500 meter rusak. Kolam Renang Wisata Biskit rusak berat. Kamar mandi dan musala milik Wisata Biskit juga hilang, terbawa banjir.
Area persawahan di bantaran Sungai Mayang juga tergenang air dengan luasan sekitar 1 hektar.
Kini warga di 3 dusun, Desa Sumberjati Kecamatan Silo, dengan total 2.955 jiwa, kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kini BPBD terus menyalurkan puluhan ribu liter air bersih.
Warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, yang memiliki lahan di Sumberjati, Oki Satria mengatakan, kini warga masih gotong untuk membersihkan material kayu yang menumpuk. Banjir bandang juga merusak kebun kopi dengan luasan sekitar 10 hektar.
Dia berharap, ada evaluasi terkait peristiwa ini. Banyaknya material kayu besar dari kawasan hutan yang terbawa banjir membuat warga khawatir. Beruntung, banjir tidak sampai ke kawasan pemukiman warga.
<<<< Ulil/Fit
(99 views)