KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, BMKG Pastikan Kondisi Cuaca Perairan Normal

Tim SAR gabungan menggotong salah satu korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam

Kawan KISS FM,

Kabar duka datang dari Selat Bali. Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang sedang berlayar di perairan Selat Bali, tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyampaikan, KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan dilaporkan mengalami kondisi bermasalah pada pukul 23.20 WIB. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

Adapun berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan.

Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh tim gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.

Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat 32 orang korban ditemukan dalam keadaan selamat, kemudian 4 orang korban meninggal. Saat ini para korban berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk. Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan.

Pertama, 10 penumpang selamat ditemukan pada pukul 08.00 WIB, kemudian 19 penumpang pada pukul 08.52 WIB. Selanjutnya, korban selamat atas nama Nanda Sinta dan Riki Prayuda ditemukan pada pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, untuk korban meninggal atas nama Anang Suryono (59 tahun), Eko Sastriyo (51 tahun), Elok Rumantini (34 tahun), dan Cahyani (45 tahun). Korban meninggal saat ini berada di RSU Negara, Jembrana, Bali.

Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait. Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan.

Prakirawan BMKG Pos Meteorologi Jember, Adi Rohman Firdausi, kepada KISS FM, Kamis, 3 Juli, mengatakan kondisi cuaca Selat Bali sebenarnya relatif aman, cenderung cerah berawan hingga berawan. Kemudian kecepatan angin 5–17 knot dari arah timur, dan ketinggian gelombang relatif ringan hingga sedang, antara 0,1 hingga 0,5 meter, maksimal 1,25 meter.

Berdasarkan analisis sementara, tenggelamnya kapal di Selat Bali disebabkan karena adanya kebocoran di bagian ruang mesin.

KMP Tunu Pratama Jaya juga memuat penumpang dari Jember. Pertama, atas nama Siswanto (30 tahun) menggunakan kendaraan dengan nomor DK 8271 AP.

Kemudian data manifes atas nama Sinyo (35 tahun) dengan kendaraan plat nomor DK 78252AT. Nama Sinyo masuk dalam daftar korban yang selamat.

Ulil

(118 views)