Pansus DPRD Ungkap Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jember Masih Tertinggi di Jatim

Ketua Pansus 2 DPRD Jember, Edy Cahyo Purnomo

Kawan KISS FM,

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Jember sepanjang tahun 2024 masih menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Fakta ini terungkap dalam rapat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Jember yang digelar pada Senin, 14 April 2024, oleh Pansus 2 DPRD Jember.

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari BI, BPS, OJK, IDI, IBI, PPNI, BPJS Kesehatan, dan Forum CSR Kabupaten Jember.

Ketua Pansus 2 DPRD Jember, Edy Cahyo Purnomo, menyampaikan bahwa tingginya angka kematian ibu dan bayi ini menjadi perhatian serius.

Meski tidak merinci data secara spesifik, ia menyebut sudah ada beberapa masukan dari para pemangku kepentingan. Salah satu solusi yang disampaikan adalah perlunya penambahan tenaga kesehatan, terutama dokter.

Saat ini, rasio dokter terhadap jumlah penduduk masih belum ideal. Dengan kebutuhan satu dokter per seribu penduduk, Jember masih kekurangan setidaknya dua dokter. Di samping itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kesehatan juga dianggap sangat penting.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Jember, Koeshar Yudiyarto, menjelaskan bahwa secara jumlah absolut memang benar Jember mencatat angka AKI dan AKB tertinggi di Jawa Timur. Namun, jika dilihat dari sisi kualitas, terjadi penurunan sekitar 16 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu 2023.

Koeshar menambahkan, tingginya angka kematian ibu dan bayi di Jember tidak lepas dari jumlah penduduk yang besar serta angka pernikahan dan kelahiran yang juga tinggi. Faktor inilah yang menyebabkan jumlah kematian terlihat tinggi secara kuantitas, meskipun trennya sebenarnya sudah menunjukkan penurunan.

<<<< Hafit

(73 views)