
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, menyampaikan hingga Rabu, 10 Juli 2024, pihaknya memastikan kondisi jalan di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 153 dan 157 kawasan Kecamatan Patrang, Jember, belum padat.
Untuk itu, pihak Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya belum berani melakukan pengaspalan di perlintasan rel tersebut.
Humas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, Alviega Septian Pravangasta, mengatakan metode pengaspalan jalan secara umum tidak sama dengan pengaspalan di perlintasan kereta api. Berdasarkan pengalaman yang sudah pernah terjadi, pengaspalan yang dilakukan ketika kondisi tanah dan material belum padat, maka akan amblas.
Septian menyebut belum bisa memastikan kapan proses pengaspalan bisa dilakukan, sebab proses pemadatan berlangsung secara alami lewat proses kendaraan yang sering lewat di dua JPL tersebut. Volume kendaraan dan tonase yang dimuat juga mempengaruhi proses pemadatan di perlintasan.
Sementara itu, untuk memastikan material yang ada di rel kereta api tidak terlalu mengganggu pengendara, pihaknya kini memiliki tim untuk meratakan dan merapikan batu yang tercecer. Tim supervisi juga terus melakukan pemantauan dua kali setiap harinya, untuk memastikan kondisi kepadatan tanah dan material.
Sebelumnya, DJKA melakukan penutupan jalan untuk perbaikan dua JPL yang ada di jalur menuju RSUD Dr. Soebandi dan RS Paru Jember sejak Rabu, 19 Juni lalu.
(654 views)