Bulan Mei, Jember Alami Deflasi 0,07 Persen, Beras Justru jadi Penyumbang Deflasi

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei 2024. Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Kendati demikian, inflasi Year on Year masih di angka 2,3 persen.
 
Kepala BPS Jember, Tri Erwandi mengatakan beras memiliki andil deflasi tertinggi sebesar 0,26 persen. Disusul kemudian komoditas tomat, cabai rawit hingga tiket kereta api. Hal ini disampaikan Tri saat press release yang digelar di Kantor BPS Jember, Senin 3 Juni 2024.
 
Tri mengatakan, beras merupakan komoditas yang memiliki andil terbesar dalam inflasi di Jember. Dengan demikian, bila terjadi penurunan harga maka juga memiliki andil deflasi yang signifikan Deflasi yang diakibatkan oleh beras tersebut terjadi karena Jember sedang memasuki masa panen raya.
 
Kendati demikian, dari inflasi Year on Year, beras masih menjadi komoditas pertama yang memberikan andil inflasi tertinggi. Untuk itu pihaknya mengimbau agar semua pihak menjaga agar stok beras terus mencukupi.
 
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo, melalui Badan Pangan Nasional, telah memperpanjang relaksasi harga beras 1  juni 2024. Keputusan tersebut membuat harga beras naik hingga Rp2000 lebih per kg.
 
Relaksasi itu menaikkan HET beras premium dari sebelumnya Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung dan Sumsel.
 
Tak hanya beras medium, HET beras medium juga direlaksasi dari sebelumnya Rp10.900 per kg menjadi Rp12,500 per kg.
 
Sementara itu, Bulog Jember dalam keterangannya di BPS menyebut stok beras di Jember yang tersimpan di bulog masih memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan, dengan jumlah beras 8.270 ton dan gabah 1.500 ton.
 
<<<<< ulil

(485 views)