Pemerintah Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi bersama tiga pilar, TNI dan Polri, melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk di Dusun Krajan Desa Sukorambi, Rabu 8 Mei 2024.
Upaya fogging dilakukan karena banyak masyarakat yang mengeluh sakit dengan tanda-tanda seperti gejala penyakit demam berdarah dan chikungunya.
Kanit Binmas Polsek Sukorambi Aiptu Darto Simponi mengatakan, upaya fogging dilakukan di lingkungan RW 06, 07 dan RW 08 Dusun Krajan, Desa sukorambi dengan total 667 KK.
Pihaknya bersama Puskesmas setempat kemudian melakukan fogging dari pukul 06.00 WIB hingga siang tadi.
Darto mengatakan, upaya fogging dilakukan untuk memberantas jentik dan nyamuk. Fogging diberikan atas permintaan dari masyarakat dan didukung pemerintah desa setempat.
Proses fogging dilakukan di titik yang rawan menjadi sarang nyamuk, seperti sudut rumah dan kubangan air di kolam.
Sejauh ini, kata Darto, meski sudah banyak laporan warga yang mengalami sakit dengan tanda bintik merah, demam dan pegal-pegal di sekujur tubuh, pihaknya menyebut hanya satu orang yang secara medis dipastikan terkena serangan demam berdarah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr Hendro Sulistijono mengatakan, fogging harus dilakukan dengan kriteria tertentu. Dari laporan masyarakat, pihak Puskesmas terlebih dahulu akan melakukan penyelidikan epidemologi. Jika angka bebas jentik masih di atas 90 persen, maka permohonan fogging tidak akan disetujui.
Sebab fogging juga berdampak pada ekosistem di lingkungan setempat. Tidak hanya jentik dan nyamuk, semua serangga juga bisa mati, sehingga mengganggu rantai makanan.
Selanjutnya, Puskesmas juga akan memastikan kasus penularan demam berdarah, bisa jadi karena mobilitas dari masyarakat itu sendiri. Artinya, belum tentu penularan DBD terjadi akibat banyaknya sarang nyamuk di sekitar tempat tinggalnya.
<<<< ulil
(376 views)