ilustrasi petugas KPPS
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memastikan hingga Kamis siang 15 Februari 2024 belum ada laporan adanya petugas KPPS yang sakit atau meninggal akibat kelelahan pasca pencoblosan pemilu serentak pada 14 Februari kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Hendro Sulistijono mengatakan selama 3 kali 24 jam atau tiga hari ke depan hingga sabtu 17 Februari, pihaknya telah menugaskan seluruh puskesmas dan klinik untuk terus memantau petugas KPPS yang masih bekerja menuntaskan tanggung jawab di tingkat TPS.
Selama 3 hari pasca pencoblosan di TPS, Dinkes Jember memastikan semua petugas KPPS bisa terpantau kesehatannya. Sebab kondisi sakit bisa muncul kapan saja usai kondisi tubuh yang lelah.
Sebelumnya Dinkes Jember menyebut dari 53.942 petugas KPPS terdapat ribuan yang terdeteksi menderita hipertensi, diabetes dan kolesterol.
Dari hasil pemeriksaan darah sedikitnya ada 2 ,7 persen atau sejumlah 1.456 orang menderita hipertensi dan 1,9 persen lainnya atau sejumlah 1024 orang menderita diabetes. Kemudian 0,3 persen atau 161 orang menderita kolesterol.
Dinkes kemudian melakukan pencegahan dini dengan menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut, dengan memberikan obat obatan dan beberapa saran memperbaiki kualitas gaya hidup.
Melalui surat edaran dia telah meminta petugas kpps untuk tidak bekerja terlalu keras, begadang terlalu malam, dan bila ada keluhan segera menghubungi petugas kesehatan.
Selanjutnya setelah melakukan pengawalan ketat ketika proses pencoblosan di TPS. Semua Puskesmas dan klinik di wilayah terdekat diminta memantau dan siap keliling ke TPS bila ada kejadian yang tidak diinginkan.
<<<<ulil