Bagi penyandang disabilitas tuli di Jember, pergi ke kafe atau kedai untuk nongkrong dengan lingkungan yang mendukung keterbatasan mereka bisa jadi masih sangat jarang ditemukan.
Namun di Jember masih ada kedai yang khusus mempekerjakan teman tuli, lengkap dengan materi bahasa isyarat dasar yang terpasang di dinding. Kedai tersebut bernama Kedai Susu Tuli (K-Suli) di Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. Siapapun yang datang bisa belajar langsung bahasa isyarat.
Meski sempat tutup selama beberapa bulan, kedai ini akhirnya kembali dibuka pada Desember 2023 kemarin. Pemilik K-Suli Sumoko Hadi mengatakan, tempat tersebut dibangun dari semangat anaknya, Khanza yang juga berkebutuhan khusus tuli. Khanza ingin memiliki kedai ramah disabilitas yang mirip seperti di Yogyakarta.
Sekitar bulan April tahun 2021, kedai yang dibangun tak jauh dari rumahnya itupun akhirnya resmi dibuka. Harapannya kedai tersebut bisa menjadi semangat Khanza. Setiap hari tempat itu pun ramai di kunjungi masyarakat umum termasuk dari penyandang disabilitas tuli.
Namun Sumoko menyebut, Khanza meninggal beberapa bulan yang lalu yang membuat tempat tersebut sempat tutup. Kini melanjutkan semangat anaknya, Sumoko memilih untuk kembali melanjutkan usaha kedai tersebut.
Kedai K-Suli kini mencoba bangkit dengan tiga penyandang disabilitas sebagai pekerjanya. Namun kini kedai tersebut hanya buka setiap sore di hari Jumat dan Sabtu. Sumoko berharap semangat anaknya untuk membuat tempat edukasi bisa tetap menyala.
<<<<ulil