Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Muhammad Hafidzi Kholis, meminta dokter gigi dan kampus di Jember, turut berperan dalam mencegah dan menurunkan angka stunting. Kabupaten Jember memiliki kampus kedokteran bahkan juga kedokteran gigi, namun terdata memiliki angka stunting tertinggi di Jawa Timur.
Dia menjelaskan, penanganan stunting sudah dilakukan berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan hingga dokter umum.
Salah seorang anggota Persatuan Dokter Gigi Jember, dokter gigi Agustin Wulan Suci, menyambut baik ajakan Komisi D tersebut. Dia menegaskan, peran yang akan dilakukan dari dokter gigi adalah peran edukasi. Sebab, peran dokter gigi sangat strategis. Tidak hanya persoalan kesehatan gigi, tapi juga terkait tumbuh kembangnya anak.
Stunting, lanjut dokter gigi Universitas Jember ini, berkaitan dengan kesehatan gigi pada anak. Gangguan pada pertumbuhan dan kerusakan gigi, juga berpengaruh nafsu makan juga terganggu, sehingga mempengaruhi asupan gizi pada anak.
Sebelumnya, Kabupaten Jember dinyatakan sebagai kabupaten dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur, yakni 34,9 persen pada 2022. Hal itu mendapatkan perhatian serius anggota Komisi 9 DPR-RI, Nur Yasin, legislator PKB dari Dapil Jember – Lumajang (Hafid)