Risiko Tinggi Karantina Terpusat Covid-19 Menurut Peneliti Hokaido University Jepang

Karantina terpusat seperti di stadion bola, memiliki risiko tinggi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19. Demikian disampaikan Christida wastika, peneliti Division of Molecular Pathobiology, Research Center for Zoonosis Control, Hokkaido University, Japan.

Alumnus UGM Jogja ini ingin mengingatkan risiko tinggi dilakukannya karantina terpusat dalam jumlah besar, jika tidak disertai dengan pertimbangan dan persiapan sarana prasarana medis yang memadai. Karantina menurut Christida, pada dasarnya dilakukan untuk melakukan observasi, apakah seseorang terinfeksi atau membawa virus dalam tubuhnya. Tetapi yang perlu diingat, dalam penyebaran SARS COV-2 penyebab Covid-19 ini, kita tidak bisa langsung mengetahui siapa yang terpapar dan siapa yang tidak.

Sehingga ketika dilakukan karantina terpusat dalam jumlah besar seperti di stadion bola, perlu dipertimbangkan kelengkapan sarana medis, orang yang terlibat didalamnya, jumlah kamar, sirkulasi udara bahkan pemenuhan kebutuhan sosial orang yang dikarantina. Sebab untuk covid-19 ini sangat memungkinkan seseorang membawa virus tanpa menunjukkan gejala atau yang disebut OTG. Jika setiap pemudik langsung dikarantina di tempat yang tidak memenuhi syarat, dirinya khawatir justru akan menciptakan klaster penularan baru.

Christida kembali mengingatkan pemerintah daerah di Indonesia untuk belajar musibah kapal pesiar diamond princess seperti yang diberitakan new york times. Dimana ketika ada beberapa orang positif corona, pemerintah Jepang mewajibkan 2 ribu lebih penumpang di karantina dalam kapal. Pergerakan interaksi penumpang tidak bisa dihindari, Hingga yang semula hanya beberapa orang akhirnya terconfirmasi 700 orang penumpang positif corona, 20 oranh diantaranya meninggal dunia.

 

 

(946 views)