Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI Jember, mempertanyakan SK bupati yang menunjuk 3 perguruan silat, untuk melatih di sekolah-sekolah. Keputusan ini dinilai berpotensi menim ulkan konflik di internal IPSI, karena di Jember terdapat ratusan perguruan silat lainnya.
Ketua IPSI Jember Rasyid Zakaria mengaku kaget, ketika puluhan perguruan silat mendatangi dirinya mengeluh persoalan ini. Padahal dirinya selama ini merasa tidak pernah diajak koordinasi oleh pemkab, sebelum menunjuk 3 perguruan silat sebagai pelatih di sekolah-sekolah.
Selama ini lanjut Rasyid, berbagai perguruan silat sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Jika kemudian tiba-tiba harus diganti, dirinya khawatir akan menimbulkan kecemburuan yang ujung-ujungnya menjadi biang perpecahan di internal IPSI. Rasyid mengaku sudah berkirim surat kepada DPRD Jember, agar segera menggelar hearing bersama IPSI dan OPD terkait untuk membicatakan permasalahan ini.
Rasyid juga berharap sekolah-sekolah yang sudah mendapat surat dari bupati maupun dinas pendidikan, menunda terlebih dahulu pelaksanaannya sampai ditemukan solusi yang terbaik. Sebelumnya bupati menunjuk 704 pelatih dari 3 perguruan silat untuk melatih di sekolah-sekolah, dengan rincian 638 orang dari PSHT, 58 orang dari pagar nusa dan sisanya 8 orang dari Perguruan Cempaka Putih.
(1.204 views)