Kabupaten Jember sejak beberapa tahun lalu sudah memiliki resi gudang, yang tujuan awalnya untuk menampung hasil petani saat harga anjlok. Namun kenyataannya resi gudang saat ini difungsikan sebagai tempat rongsokan, untuk menampung bantuan Pemkab kepada masyarakat yang tidak terdistribusikan.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan KTNA Jember Jumantoro mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya melihat langsung kondisi resi gudang, yang rencananya akan menitipkan hasil panen petani, karena saat ini harga gabah khususnya anjlok. Namun Jumantoro mengaku kaget, karena resi gudang penuh dengan barang rongsokan.
Jumantoro melihat ada lemari es, tempat penggorengan dan berbagai macam peralatan kopi memenuhi resi gudang. Jumantoro menduga barang-barang yang ditumpuk tersebut merupakan bantuan Disperindag kepada masyarakat, yang sampai hari ini tidak terdistribusikan.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Jember Bukri mengatakan, dalam waktu dekat akan segera memanggil Dispeindag untuk meminta klarifikasi. Jika benar ada tumpukan barang di resi gudang, Disperindag harus menjelaskan itu barang apa dan kenapa sampai tidak segera diberikan kepada masyarakat agar lebih bermanfaat.
Resi gudang lanjut Bukri, dibangun dengan tujuan untuk menampung hasil panen petani ketika harga dipasaran anjlok, sehingga petani bisa menjaminkan hasil panen tersebut untuk mengakses pinjaman dari bank. Hasil panen tersebut baru akan dijual ketika harga sudah normal, dimana hasil penjualan bisa dipakai oleh petani untuk mengembalikan pinjaman.
(724 views)