Khawatir terjadi double accounting hingga menimbulkan permasalahan hukum, seluruh Kepala SMP sepakat tidak mengeluarkan honor GTT dari Dana Bos, sebelum Surat Penugasan GTT untuk bulan Juli keluar.
Kepala SMP Negeri 15 Jember Mohammad Hasan, mengaku hingga saat ini dirinya belum berani mencairkan Dana Bos untuk honor GTT. Sebab jika kemudian SP mereka turun, GTT akan mendapatkan honor dari anggaran Progam Pendidikan Gratis. Karena itu dirinya khawatir terjadi double accounting yang kemudian berimplikasi hokum.
Apalagi lanjut Hasan, di SMP Negeri 15 seluruh guru berstatus GTT, hanya ada satu PNS yakni dirinya selaku Kepala Sekolah. Kebijakan ini menurut Hasan, bukan hanya berlaku di sekolahnya saja, tetapi sudah disepakati oleh seluruh Kepala SMP Negeri di Kabupaten Jember.
Hal senada diungkapkan Kepala SMP Negeri 7 yang juga Ketua MKKS SMP Syaiful Bahri. Syaiful menceritakan, saat Surat Penugasan belum keluar awal tahun 2018 kemarin, sekolah memberikan honor GTT dari Dana Bos mulai Januari hingga Juni, dengan catatan honor tersebut dikembalikan jika mereka mendapatkan honor dari anggaran PPG.
Namun kenyataannya setelah mendapat SP mayoritas GTT dipindah ke sekolah lain, sehingga honor yang mereka terima bersember dari Dana Bos dan juga anggaran PPG. Agar tidak menimbulkan persoalan hukum, seluruh Kepala Sekolah akhirnya sepakat tidak mencairkan honor GTT terlebih dahulu sebelum SP keluar.
(589 views)