Ketua HKTI Jember Jumantoro, minta para petani lebih waspada terhadap maraknya peredaran pupuk palsu, ataupun pupuk bermerk hampir sama dengan pupuk bersubsidi yang dibuat untuk mengelabui petani, yang mulai marak khususnya saat ini ketika memasuki musim tanam tembakau.
Melalui telefon selularnya Jumantoro menjelaskan, beberapa waktu lalu ditemukan pupuk dengan merk phoska sebanyak hampir 1 ton, dijual di salah satu kios pupuk di Kecamatan Panti. Pupuk abal-abal ini sangat mirip nama dan kemasannya dengan pupuk phonska, hanya berbeda satu huruf tengah saja.
Jumantoro menduga kemiripan nama dan kemasan ini sengaja dilakukan, untuk mengelabui petani yang kurang teliti saat membeli pupuk. Peredaran pupuk abal-abal ini menuritnya sangat merugikan petani, karena setelah diteliti kandungan kimia pupuk abal-abal ini sangat berbahaya bagi tanaman.
Meski sudah menemukan kios penjual pupuk abal-abal tersebut, HKTI tidak memiliki kewenangan untuk menyitanya. Jumantoro hanya bisa menyampaikan himbauan kepada kios tersebut, untuk tidak menjualnya lagi. Atas temuan ini Jumantoro berharap aparat penegak hukum dan instansi berwenang lainnya, lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan peredaran pupuk di lapangan. Sebab tidak menutup kemungkinan peredaran pupuk abal-abal ini hanya ada di Kecamatan Panti, tetapi sudah tersebar luar di seluruh Kabupaten Jember.
(647 views)