Pasca Mutasi Banyak Sekolah Mengalami Kekurangan Guru

Pasca dilakukannya mutasi ratusan guru beberapa waktu lalu, saat ini sejumlah sekolah SD dan SMP mengalami kekurangan guru. Bahkan ada sekolah di pinggiran kota yang hanya tinggal Kepala Sekolahnya saja, tanpa memiliki guru PNS satupun.

Kepala SDN 4 Suci Kecamatan Panti Suyono, mengaku kaget saat tiba-tiba terjadi mutasi guru. Padahal selama ini dirinya tidak pernah mengetahui adanya usulan mutasi. Bahkan saat dikonfirmasi kepada UPTD Pendidikan, mereka juga mengaku tidak mengetahuinya.

Akibat mutasi tersebut lanjut Suyono, saat ini di sekolahnya hanya memiliki satu orang guru PNS, dan 3 orang honorer. Akibatnya guru-guru tersebut harus mengajar rangkap, agar kegiatan belajar mengajar di semua kelas bisa berjalan seperti biasa.

Lebih jauh Suyono menjelaskan, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di sekolahnya, tetapi juga terjadi di beberapa sekolah lain khususnya yang berada di pinggiran. Suyono menyayangkan mutasi guru tersebut, yang terkesan tidak memprhatikan kondisi masing-masing sekolah.

Hal senada diungkapkan ketua musyawarah Kepala Sekolah MKKS SMP Syaiful Bahri, yang mengaku mendapat keluhan dari sedikitnya 10 SMP Negeri, yang juga mengalami kekurangan guru pasca terjadinya mutasi tersebut.

Syaiful mengapresiasi kebijakan Bupati untuk mendekatkan guru dengan tempat tinggalnya. Tetapi mestinya mutasi tersebut juga mempertimbangkan kondisi sekolah dan jumlah guru yang ada. Nyatanya saat ini lanjut Syaiful, mutasi tersebut menyebabkan guru ada yang mengalami kekurangan dan juga kelebihan jam mengajar. Padahal jam mengajar merupakan salah satu syarat wajib bagi guru untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Pendidikan.

(889 views)