Harga cabe di Kabupaten Jember untuk bulan Agustus hingga Oktober mendatang, diprediksi akan kembali merangkak naik. Hal ini terjadi akibat beberapa daerah sentra cabe di Jember mengalami gagal panen.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia Edi Suryanto mencontohkan, untuk di kawasan Bangsalsari misalnya, dari total luas lahan cabe 15 hektar, 75 persen diantaranya mati akibat curah hujan tinggi. 15 persen sisanya gagal berbuah, sehingga maksimal yang bisa panen hanya 10 persen saja.
Dampaknya lanjut Edi, diperkirakan bulan Agustus hingga Oktober mendatang, Kabupaten Jember akan mengalami kekurangan stock cabe, sehingga harga di pasaran melonjak tajam. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan lokal membutuhkan suplay dari Blitar dan Bojonegoro, karena komoditas cabe di Banyuwangi juga mengalami gagal panen.
Kedepan Edi berharap, progam bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat benar-benar dikawal oleh pemerintah daerah. Sebab berdasarkan informasi yang diterimanya, kementerian pertanian memberikan bantuan penanaman cabe seluas 75 hektar di Kabupaten Jember, yang sampai hari ini dirinya tidak mengetahui seperti apa kelanjutannya.
(621 views)