Pengurus PCNU Jember menjawab tantangan Hizbut Tahrir Indonesia, untuk berdialog tentang islam, NKRI dan Pancasila. Bahkan PCNU mempersilahkan HTI menentukan waktu dan lokasi dialog.
Hal ini disampaikan ketua PCNU Jember KH. Abdullah Syamsul Arifin, dalam diskusi bertemakan langkah taktis dan strategis menyikapi HTI, di Universitas Islam Jember Rabu siang.
Juru bicara lajnah basul masa’il PCNU Jember Abdul Wahab Ahmad mengatakan, LBM PCNU sudah siap untuk berdialog dengan HTI kapanpun dan dimanapun. LBM akan secara terbuka menampilkan sosok HTI kepada publik, bagaimana sosok mereka dan apa misinya.
Selama ini HTI mendapat penolakan dari masyarakat luas, karena misi dan ide-ide mereka cukup radikal untuk diterapkan di Indonesia. Yang perlu dicatat lanjut Wahab, HTI bisa bisa bergerak bebas diindonesia justru karena demokrasi. Sehingga perlu dipertanyakan jika mereka kemudian mengkritik demokrasi.
Sementara ketua PCNU Jember Abdullah Syamsul Arifin, mempersilahkan HTI menentukan waktu dan tempat untuk dialog bersama LBM. PCNU menjamin keamanan utusan HTI yang akan hadir, dan menjamin tidak akan terjadi aksi massa. Banser akan bergabung dengan pihak kepolisian untuk mengamankan dialog tersebut.
Sebelumnya juru bicara HTI Jember Henri Fatkurohman kepada sejumlah wartawna mengatakan, HTI merupakan organisasi legal, yang juga berhak berkegiatan di negeri ini. Menentang Pancasila dan NKRI merupakan tuduhan yang sering diarahkan kepada HTI. Padahal dengan legalitas HTI dari kemenkumham, jelas tuduhan tersebut tidak benar.
Terkait persoalan negara khilafah menurut Henri, merupakan wacana yang perlu di dialogkan. Bahkan Henri mempertanyakan apakah demokrasi, liberalis dan kapitalis sudah sesuai dengan Pancasila. Sebab jika mau menelisik lebih jauh justru liberalisme dan kapitalisme inilah yang selama ini merusak bangsa.
Sigit
(771 views)