Jember Hari Ini – Kampus Instittut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember, Rabu pagi disegel perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IKIP PGRI Jember.
Aksi penyegelan ini merupakan buntut kekecewaan mahasiswa terhadap pihak rektorat, karena hingga hari ini status non aktif IKIP PGRI Jember belum dicabut oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Presiden BEM IKIP PGRI Jember, Ahmad Fawaid, mendesak rektorat untuk benar-benar serius mengawal pencabutan status non aktif tersebut. Apalagi hingga hari ini belum ada kepastian dari rektorat, kapan status non aktif itu dicabut oleh DIKTI. Akibat aksi penyegelan tersebut, aktivitas di kampus IKIP sempat terhambat. Namun setelah dilakukan negosiasi dan mendapat penjelasan dari perwakilan kampus, segel tersebut akhirnya dibuka.
Sementara Kepala Bagian Humas IKIP PGRI Jember, Nike, mengapresiasi aksi mahasiswa tersebut. Saat ini pihak rektorat terus mengupayakan pencabutan status non aktif tersebut. Bahkan, lanjut Nike, rasio dosen dan mahasiswa yang menjadi masalah utama hingga menyebabkan penonaktifan tersebut sudah diselesaikan oleh kampus. Saat ini IKIP telah melakukan rekrutmen 35 orang tenaga dosen baru.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak bulan Desember 2014 lalu IKIP PGRI Jember dinonaktifkan oleh DIKTI. Penonaktifan itu merupakan bentuk sanski tegas terhadap kampus yang melanggar aturan. (Win)
(701 views)