Jember Hari Ini – Konflik antar kelompok masyarakat Desa Mulyorejo Silo terkait layanan pemasangan jaringan listrik baru oleh PLN, membuat Ketua Komisi B DPRD Jember geram, dan segera memanggil PLN serta para pihak yang terkait.
Ketua Komisi B DPRD Jember, Bukri, menjelaskan, jika tidak segera dicarikan solusinya, konflik tersebut dikhawatirkan berkepanjangan. Fakta yang terjadi, PLN mengutamakan pemasangan jaringan listrik ke rumah warga yang membayar lebih mahal. Sedangkan warga yang membayar sesuai ketentuan Rp 2,7 juta, hingga sekarang sama sekali belum mendapat layanan PLN. Bukri berjanji akan segera memanggil PLN, untuk mengetahui kepastian biaya pasang baru listrik yang berlaku.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Mulyorejo Silo beberapa kali unjuk rasa menduduki kantor PLN wilayah jaringan Kalisat. Mereka menuntut segera dilakukan pemasangan jaringan listrik baru yang sudah dibayar oleh masyarakat. Dalam penjelasan persnya, PLN mengaku ketakutan melakukan pemasangan jaringan baru tersebut, karena diancam oleh kelompok masyarakat yang membayar lebih mahal kepada PLN. Pemasangan jaringan akan dilakukan saat kondisi masyarakat sudah benar-benar aman. (Fathul)
(625 views)