Dugaan menjamurnya klikik kesehatan sebagai dampak keberadaan bpjs, bisa jadi tidak sepnuhnya benar. sebab sejauh ini di kabupaten jember hanya ada 9 klinik kesehatan, yang bekerjasama dengan BPJS. Demikian Disampaikan Kepala Cabang Bpjs Kesehatan Jember Ismail Marzuki.

Menurut Ismail, jumlah klinik yang sudah bekerjasama dengan pihaknya tidak banyak. bahkan dari 9 klinik yang bekerjasama dengan bpjs, hanya sebagian kecil saja yang merupakan klinik baru. selebihnya merupakan klinik yang sudah bekerjasama sejak lama, ketika bpjs masih bernama PT. Askes.

Jumlah pasien yang menggunakan bpjs di klinik-klinik juga tidak terlalu banyak. hal ini bisa dilihat dari klaim bulanan yang diajukan, maksimal hanya berkisar 83 juta. bahkan ada juga klinik yang mengajukan klaim sebesar 100 ribu rupiah perbulan, karena memang pasien yang berobat kesana memang sedikit.

Pada prinsipnya lanjut ismail, sesuai dengan kebijakan peserta bpjs bebas menentukan fasilitas kesehatan ataupun dokter keluarga yang diinginkan. bisa melalui klinik yang bekerjasama dengan bpjs, bisa ke puskesmas ataupun langsung menunjuk dokter keluarga.

Sebelumnya Komisi D Dprd Jember menggelar hearing bersama dinas kesehatan, untuk menyikapi menjamurnya klinik perorangan di kabupaten jember. komisi d meminta dinas kesehatan memperketat perizinan pendirian klinik, untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jember Bambang Suwartono menjelaskan jumlah klinik di kabupaten jember mencapai 40 unit yang sudah berijin, dan 4 unit yang masih dalam proses perijinan. meski jumlah klinik kesehatn cukup banyak, bambang memastikan pelayanan di puskesmas jauh lebih memadai, karena perlatan yang dimiliki lebih lengkap.

Hanya saja memang harus diakui lanjut bambang, sumber daya manusia yang ada di puskesmas masih belum terlalui memadai. sehingga agar mampu bersaing dengan klinik swasta, sdm di puskesmas khususnya yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat perlu di tingkatkan.

(654 views)