25 INDO HITS NEW ENTRY

Geisha-Hadir-Kembali-Di-SoloGeisha (Single / Musica Studio’s) – Setengah Hatiku Tertinggal

Bila ada lagu yang selalu membuat hati kita nyaman, itu adalah lagu lagu dari Geisha. Band yang sudah berdiri sejak tahun 2003 ini, selalu bisa membuat pecinta musik terhanyut dalam buaian musik dan vokal yang khas. Single terbaru dari Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (Bass), Dhan (keyboard), dan Aan (drum), berjudul 1/2 Hatiku Tertinggal. Sebuah lagu yang mewakili perasaan banyak orang. Apalagi mereka yang perasaan cintanya harus dipendam. Ataupun berusaha ikhlas saat orang yang dicintainya memilih jalan yang lain.

Geisha yang sudah dikenal sebagai band pop dengan lagu-lagu galau, tak akan menghilangkan karakter itu. Tapi sang drummer mengatakan banyak eksplorasi di lagu ini. “Eksplorasi misalnya dari alat-alat yang dipakai di album ini bisa dibilang lebih modern. Kita juga mulai memakai banyak bantuan alat musik digital,” jelas drummer Geisha, yang bernama lengkap Ahmad Rasyid atau dikenal dengan sapaan Aan. Notasi lagu simple, mudah dinyanyikan, ditambah dengan musik yang mengikuti perkembangan jaman. Itu yang membuat lagu-lagu dari Geisha selalu mencuri satu tempat di hati penikmat musik Indonesia.

Kekuatan lirik dari lagu ½ Hatiku Tertinggal juga mulai terasa di social media. Banyak My Geisha (panggilan akrab fans Geisha) yang mengutip sebagian atau bahkan keseluruhan lirik lagu ini. Baik untuk diri mereka sendiri, ataupun ditujukan kepada seseorang. Ini yang menggambarkan kekuatan dari Geisha. Dan rasanya memang, paling tidak setengah dari lagu lagu Geisha tertanam dalam ingatan kita.

Mytha LestariMytha (Single / Sony Music) – Tanpa Melodi

Muda, cantik dan berbakat inilah tiga kata yang mampu menggambarkan seorang Paramytha Lestari Mulyarto. Sukses dengan single perdananya berjudul “Menghapus Yang Terukir” kini gadis kelahiran Biak, 29 Juni 1991 yang akrab dengan sapaan Mytha, kembali merilis single terbarunya yang diberi judul “Tanpa Melodi”. Lagu yang didaulat menjadi single kedua ini dipilih karena cerita yang terkandung didalamnya mampu merepresentasikan apa yang sedang Mytha rasakan. Pesan yang terkandung didalam lagunyapun mampu dengan mudah diterima oleh setiap orang yang mendengarkan. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang merasakan perubahan dari orang yang dia cintai dalam waktu singkat. Coba simak penggalan liriknya:

Kutemukan kini engkau telah berubah

Bahagia ku tertutup dengan air mata

Kutakmampu lagi untuk kuungkap semua

Membeku semua nada dalam hati

Tanpa melodi….

Genre Pop masih setia mendominasi lagu milik Mytha Lestari kali ini. Adanya tambahan unsur string dan orchestra didalam musiknya membuat lagu ciptaan Nadhia Fathira terdengar semakin megah dan Grandee. Secara musikalitas lagu ‘Tanpa Melodi’ terdengar begitu simple, namun berhasil dikemas secara apik dan manis.

“Lagu Tanpa Melodi merupakan salah satu kemajuan dalam karir bermusikku. Dipercaya untuk membawakan lagu yang dikemas dengan balutan musik string dan orchestra menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untukku” ungkap Mytha.

Proses rekaman lagu ini mengambil waktu 1 hari dalam pembuatannya. Dibantu oleh Mas Bowo dari ‘Soulmate’ sebagai vocal director dan Mas Alfin untuk proses recording life string-nya membuat lagu ini terasa lebih sempurna.

Dari segi image, Mytha berkembang menjadi pribadi yang lebih mandiri. Rambutnya yang dipotong pendek membuat look Mytha menjadi lebih simple dan dinamis, sesuai dengan kedewasaan pada usianya. Sedangkan dari segi gaya berbusana, Mytha lebih matang dengan mengkombinasikan 2 gaya yaitu Boyish dan Girlish menjadi 1 style yang edgy namun tetap manis.

Kini Mytha tengah disibukkan dengan proses pembuatan video klip dan promo ke berbagai media di seluruh Indonesia untuk single terbarunya ini.

UntitledThe Finest Tree (Single / Universal Music Indonesia) – Kau Dan Aku

Bersama Eross Candra, The Finest Tree telah menelurkan sebuah Album Hijau pada tahun 2012, menghadirkan lagu-lagu hits seperti “Lupa Bawa Nyali”, “Sampai Waktunya Datang” dan “Melebur Beda” yang menjadi Original Soundtrack untuk film CINTA TAPI BEDA karya Hanung Bramantyo. Kini duo ini resmi bergabung dengan keluarga besar Universal Music Indonesia dan kembali merilis single terbaru bertajuk “Kau dan Aku” tepat pada tanggal 1 Oktober 2014.

“The Finest Tree, adalah pohon yang bagus. Saya berharap karya mereka atau apapun yang kita kerjakan ini jadi sesuatu yang bagus.”, kata Eross. Ia pertama kali bertemu dengan duo ini pada tahun 2005, meski pada saat itu Eross belum terpikirkan untuk membuat project bersama mereka. Namun pada tahun 2008, musik kembali mempertemukan mereka dan akhirnya Eross memutuskan untuk mengemas mereka berdua dalam sebuah duo project yang kemudian dikenal publik sebagai, The Finest Tree.

The Finest Tree terdiri dari kakak beradik berbakat, Cakka Nuraga dan Elang Nuraga. Meski masih muda, Cakka sudah menapaki dunia musik Indonesia sejak tahun 2008. Dalam usia 10 tahun, ia telah menunjukkan talenta bernyanyinya setelah menjadi salah satu kontestan asal Yogyakarta dalam talent show anak-anak di stasiun TV nasional.

Berbeda dengan sang adik, Elang Nuraga pada usianya yang ke-10, malah sibuk bereksperimen dengan gitarnya. Salah satu pemain gitar favoritnya saat itu malah kemudian menjadi produsernya. “Saya nge-fans mas Eross dan Sheila On 7 itu sejak kelas satu SD, dan bila kini mendapat kesempatan kerjasama dalam satu project dengan idola saya, ini merupakan anugerah dalam hidup saya.” ujar penyuka musik blues yang saat ini telah berusia 20 tahun.

“Kau Dan Aku” dibuat dari kolaborasi Elang, Cakka dan Eross. Dari segi musikalitas, single “Kau Dan Aku” tetap mengusung benang merah yang kuat dengan karya-karya TFT sebelumnya; menampilkan perpaduan antara gitar akustik dan elektrik serta old school Hammond, dengan tema lirik yang lebih fresh dan dewasa. Namun yang spesial pada lagu “Kau Dan Aku menurut Eross justru adalah beat-beat drum machine yang menjadi hook di samping hook dari lagu ini sendiri.

“Kangen, rindu, ketika enggak bersama lagi dengan seseorang yang kita cinta. Esensi lagu ini berusaha untuk menenangkan seseorang. Ibaratnya begini: ‘Sudah tenang aja, walau dilanda kangen,  kita bakal bersama lagi. Tinggal nunggu waktunya. Apa yang aku lakukan disini ini juga untuk dirimu kelak.’” ungkap Cakka sambil tersipu. “Semoga lagu ini bisa mewakili Forester ketika didatangi rasa kangen dengan seseorang”, sebuah kredit khusus untuk para penggemar The Finest Tree yang saat ini sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. 

(3.317 views)