Opick: Sepuluh Tahun Konsisten Menyajikan Lagu Religi

Dari Tombo Ati ke Ilir-ilir…..

 

Opick adalah ikon. Juga simbol konsistensi atas niat tulus dan kerja keras di belantikan musik Tanah Air. Pilihannya untuk konsisten di jalur lagu-lagu religi, teruji oleh waktu selama satu dekade.

 

Sejak tembang Tombo Ati yang populer di tahun 2004, hingga kini, Opick selalu menelurkan album religi setiap tahun dan mencetak hit.

Tak terkecuali, di tahun 2014 ini.

 

Jelang Ramadan 1435 Hijriyah atau 2014 kalender Masehi, Opick kembali menyajikan karya-karya emasnya lewat album bertajuk “Sahabat Sejati”.

 

Album ini terbilang istimewa. Karena pria bernama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus ini melibatkan putri sulungnya, Ghaniya yang bersama Opick menyanyikan tembang berjudul “Sahabat Sejati”.

 

Lagu ini berpangkal pada rangkaian senandung gadis cilik berusia 10 tahun itu. Lirik dalam tembang duet Opick-Ghaniya ini juga berangkat dari pemikiran sederhana seorang gadis cilik tentang arti ‘sahabat sejati’.

 

Opick menyempurnakan karya sang putri, dan lahirlah tembang ini yang juga menjadi judul album. “Lewat lagu ini kita seperti diingatkan. Oh, ternyata bisa saja sahabat kita itu ayah, ibu, nenek atau kerabat lain. Ini bisa berbicara tentang hubungan orang tua dan anak atau bahkan lebih luas lagi,” tandas Opick tentang lagu berirama riang itu.

 

Di setiap albumnya Opick memang selalu mengimbuhkan tembang duet atau lagu yang asyik dibawakan pendengar kanak-kanak. Inilah benang merah di setiap album yang dilahirkan Opick.

 

Tembang religi bersyair puji-pujian pada Sang Khalik serta lirik tentang ajakan pada kebaikan, memang harus ditularkan pada generasi muda.

Dan itu disajikan Opick dari album perdana “Istighfar” (2005), hingga “Ya Maulana” (2013). Termasuk di dalam album “The Best of Opick” (2011).

 

Opick pun selalu konsisten menunjukkan kreatifitasnya dalam mengemas aneka imbuhan atau nuansa genre musik. Dalam album ke-10 ini Opick menunjukkan kematangan musikalitasnya. Opick mengeksplor lebih banyak lagi nuansa kemasan musik. Misalnya imbuhan aransemen ala blues.

 

Dalam tembang “KarenaMu” (track ke-3), nuansa tembang ala pop cinta, manis dan menyentuh. Dalam ‘Subhanallah Ingat-Ingatlahlah’, Opick mengemasnya dengan aransemen ala Afrika seperti beberapa beat lagu Shakira. Musik adalah kendaraan untuk Opick menyampaikan kebaikan dan puji-pujian pada Tuhan, lewat lirik lagunya.

 

Opick membutuhkan waktu enam bulan menggarap album ini, Opick merancang satu konsep album utuh. “Saya seringkali ditanya, kok berani bikin album. Dan bukan hanya single atau satu lagu saja. Buat saya yang penting berkarya, meski hanya dinikmati oleh ibu kita sendiri,” tandas Opick.

 

Tentu Opick sedang merendahkah hati, faktanya, sejak dikenal lewat “Tombo Ati”, yang masuk ke dalam album kompilasi “Tausiyah, Dzikir dan Nasyid” (2004), Opick adalah pencetak hit religi.

“Inspirasi menulis lagu tak akan habis-habisnya. Alhamdulillah,” tandas penyanyi keliharan Jember, Jawa Timur, 16 Maret 1974.

 

Bahkan, ilham manis itu didapat Opick dengan memasukkan tembang “Ilir-Ilir” ke dalam deretan 10 lagu di dalam album “Sahabat Sejati” ini.  “Ilir-ilir” adalah tembang dolanan anak yang dikenal akrab oleh masyarakat Islam di Tanah Jawa. Tembang yang digubah oleh Sunan Kalijaga ini menjadi tembang melegenda hinggar sekarang, sebagai alat dakwah lewat syair yang dibuat salah satu Wali Songo itu.

 

Dan, Opick demikian cerdas mengemasnya dengan aransemen mutakhir dan asyik dinikmati batas pendengaran kini.

(1.160 views)